anitasa
3 min readMay 23, 2024

Hidden Gem-nya Buku Self-Improvement: Hai Nak! Karya Reda Gaudiamo

Tulisan ini sebenarnya pernah dimuat di Instagram @sundayreadsclub tapi hanya cuplikan-cuplikan saja. Nah, daripada mengendap di laptop, saya bagikan di sini deh. Barangkali ada yang mau baca dan butuh rekomendasi buku self-improvement versi ringan-ringan.

Selamat membaca…

Tahukah buku Hai Nak! mampu menghangatkan setiap kita yang merasa gagal. Definisi gagal sendiri pasti berbeda antar satu orang dengan lainnya. So, kumpulan nasehat ibu Reda di buku Hai Nak! sangat fleksibel dengan masalah masing-masing pembacanya.

Kalau aku boleh beri rate, buku Hai Nak! ini nilainya 1000/10. Buku ini bisa dibilang suhunya buku self-improvement karena tidak membuat pembacanya mikir dahulu untuk mengamalkan. Sekian banyak buku self-improvement membuat saya mesti merenungi terlebih dahulu baru mampu merefleksikan. Namun tidak berlaku untuk buku satu ini. Buku ini sepertinya didesain dengan prinsip kemudahan. Bahasanya disusun seringan kapas oleh Ibu Reda. Begitu sederhana tetapi sarat makna. Oleh karena itu, mendorong pembaca sesegera mungkin menyadari letak salahnya pun dengan paradigma sepele.

Sepanjang buku Hai Nak! berisi nasehat yang sebenarnya bisa dibilang terus diulang-ulang. Namun jangan salah justru hal tersebut menjadi esensi tersendiri. Pengulangan ini menjadi topik sederhana yang mampu memvisualkan penulis sebagai sosok keibuan yang tulus bagi pembacanya. Itulah daya Hai Nak! Begitu dalam dan akan selalu dirindukan.

Buku Hai Nak! ditulis dengan format penulisan tanpa sub-judul tertentu. Mengalir saja. Penulis mengawali setiap tulisannya dengan frasa yang berbunyi Hai Nak,. Terdengar suara penulis yang dari hati untuk pembacanya.

Buku ini semakin dibaca maka semakin kita bisa menjamah kekayaan yang tersimpan. Bukan bosan yang justru menyapa. Pembaca yang budiman dituntun menghadapi badai — kehidupan — dan kawan-kawannya sebagai normalisasi kehidupan. Ya, normal! Bukan lagi momok menyeramkan yang acap kali dihindari. Penulis menuntun pembacanya untuk melihat masalah yang sebenarnya membuat pikiran ruwet dari ketinggian. Seperti yang kita ketahui bahwa melihat situasi di tempat yang sama lebih sulit ketimbang kita mengamatinya dari kejauhan. Jarak yang jauh ini membuat berbagai masalah mudah dibaca.

Kedua, ibu Reda menyadarkan pembaca untuk tetap tenang di antara hantaman ombak kehidupan. Setelah mampu melihat masalah, pembaca dituntun untuk tetap rileks supaya mampu melangkah ke tahap segera menuntaskan sebisa mungkin.

Nah terakhir, menuntun pembaca berani menyelesaikan masalah dengan cara santai. Porsi masalah entah seberapa besarannya, penulis mengingatkan pembaca bahwa selesai tidaknya itu tergantung pada kemauan diri. Penulis mengingatkan bahwa pembaca memiliki peran otonom terhadap masalahnya. Adapun motivasi buku dan petuah orang-orang bijak merupakan penyokong. Dapat di tarik benang merah bahwa mindset yang dibangun ibu Reda untuk pembaca merupakan kaca mata yang dapat memandang masalah besar sebagai remah-remah. Demikian kiranya, agar pembaca yang budiman bersemangat untuk membereskan masalah.

Genre buku Hai Nak! seperti yang sudah dituliskan pada paragraf sebelumnya yakni self-improvement. Isi buku ini penuh mantra ibu Reda menghadapi serba-serbi hubungan pertemanan, keluarga, romance, masa depan, bahkan kesehatan. Paket komplit deh. Topik-topik tersebut dikupas penulis dari perspektif yang mungkin tidak dijangkau oleh pembaca. Pada realitasnya, memang begitu. Misalnya saja, pada kutipan tentang qurter life crisis, “Hai Nak, Qurter life crisis? Bagaimana kalau kita sebut dengan qurter life challenge saja?” Cara berpikir demikian yang ditawarkan penulis untuk menghadapi masalah tersebut berbasis ke-santuy-an. Bukankah itu yang diharapkan pembaca. Buku yang tidak menggurui tetapi mampu menyadarkan kita.

WARNING! Tips dari saya untuk calon pembaca yang budiman: Agar mudah menghayati kata-kata penulis, coba dengarkan suara ibu Reda di kanal TikTok dan Instagramnya @reda.gaudiamo karena ini akan membawa dampak besar bagi suasana hati. Apa itu? Kita bisa merasakan vibes seolah berbicang langsung dengan penulis. Bukan secara subjektif tetapi entah mengapa suara ibu Reda memiliki daya luar biasa. Suara khas beliau ini seolah mampu memahami luka batin yang dialami setiap pendengarnya. Setiap kata yang diucapkan ibu Reda bagaikan oase di tengah lelahnya kita mencari sang juru nasehat.

Bagi siapa pun yang sedang mencari buku self-improvement saya sangat menyarankan untuk membaca Hai Nak! karya Reda Gaudiamo. Alur nasehat penulis yang berulang-ulang mampu membius kita untuk bergegas menuntaskan masalah yang dihadapi dengan berani dan santai. Bahkan saking bahagianya saya dapat berjumpa dengan buku Hai Nak! rasanya ingin kubagikan pada teman-teman kesayangan. Berdasarkan pengalaman, setelah membaca beberapa buku self-improvement yang best-seller dan terkenal, rasanya buku lokal inilah pemenangnya. Singkatnya, buku ini merupakan hidden gem-nya buku self-improvement.